Bisnis  

Terancam Bangkrut, Ukraina Ke Ambang Gagal Bayar Utang

Ukraina Ke ambang gagal bayar utang akibat pengajuan pinjaman ditolak sejumlah raksasa pemegang obligasi Asing. FOTO/Shutterstock

JAKARTA – Pemerintah Ukraina Memperkenalkan telah gagal mencapai kesepakatan Bersama sekelompok pemegang obligasi Asing yang mencakup raksasa keuangan BlackRock dan Pimco Sebagai merestrukturisasi utang senilai USD20 miliar Untuk bentuk Eurobonds.

Para pemegang obligasi Ke Februari 2022 membekukan utang Di dua tahun kepada Ukraina Lantaran konflik Bersama Rusia. Tetapi, perjanjian tersebut Akansegera berakhir Ke Agustus tahun ini dan para pemegang obligasi berharap Kiev bisa membayar kembali bunga utangnya. Ukraina Ke ambang gagal bayar utang Lantaran tidak Merasakan utang Mutakhir Agar Berpeluang merusak Posisi kredit Negeri tersebut dan mempersulit kemampuannya meminjam Ke masa mendatang.

Pembicaraan formal Di Kiev dan Asosiasi kreditur ad-hoc yang mewakili seperlima Untuk USD20 miliar Untuk bentuk Eurobonds telah berlangsung Di hampir dua minggu. Ukraina mendesak para pemegang obligasi Sebagai Merasakan penurunan tajam nilai utang Lantaran mencoba memenuhi Keinginan IMF Sebagai merestrukturisasi obligasi tersebut Sebagai mempertahankan akses Ke pasar internasional.

“Walaupun Ukraina dan Asosiasi Kreditur Ad Hoc tidak mencapai kesepakatan mengenai persyaratan restrukturisasi Di periode konsultasi, mereka Akansegera melanjutkan keterlibatan dan diskusi konstruktif Lewat penasihat masing-masing,” menurut laporan Reuters, dikutip Untuk Russian Today, Selasa (18/6/2024).

Pemerintah Ukraina mengatakan Untuk sebuah pernyataan juga Akansegera melanjutkan pembicaraan Bersama para investor lainnya. Perundingan Bersama para pemegang obligasi Akansegera terus berlanjut, Pejabat Tingginegara Keuangan Ukraina Sergey Marchenko berharap kesepakatan bisa tercapai Ke 1 Agustus.

Menurut Pejabat Tingginegara ekonomi Negeri tersebut, Negeri ini berada Untuk Kesejajaran yang rapuh Lantaran terbiasa bergantung Bersama mitranya. “Restrukturisasi utang yang tepat waktu adalah Dibagian penting Untuk Pemberian ini. Tentara yang kuat harus didukung Bersama ekonomi yang kuat Sebagai memenangkan Pertempuran,” kata Marchenko.

Laporan tersebut menyoroti bahwa Ukraina menawarkan Sebagai menukar utang pemegang obligasi yang ada Bersama lima obligasi pemerintah yang jatuh tempo Di tahun 2034 dan 2040, serta apa yang disebut sebagai instrumen utang kontinjensi Negeri (SCDI) yang Yang Terkait Bersama Bersama pengumpulan pendapatan Pph.

Nilai tersebut Akansegera ditentukan Ke 2027 ketika instrumen tersebut berubah menjadi obligasi yang bertepatan Bersama berakhirnya Langkah IMF Pada ini. Para investor dilaporkan telah meminta instrumen yang Akansegera menghasilkan arus kas yang stabil Sebelum awal dan obligasi Mutakhir ini Akansegera membayar bunga Ke tingkat simbolis 1% Sebagai 18 bulan pertama, naik menjadi 3% Sebagai tahun 2026 dan 2027 dan Lalu 6% Bersama total pembayaran USD700 juta Di Langkah IMF.

Tawaran tersebut diterjemahkan Ke Untuk bentuk written down Di 25% dan 60% tergantung Ke kinerja SCDI. Ukraina juga menawarkan kepada para investor sebuah opsi yang hanya mencakup obligasi konvensional. Para pemegang obligasi mengajukan dua proposal tandingan yang keduanya Akansegera Menyediakan haircut sebesar 20%.

Ukraina mengatakan bahwa tidak satu pun Untuk proposal para pemegang obligasi tersebut yang memenuhi persyaratan IMF. Sebelum dimulainya konflik, Lembaga Keuangan Internasional dan IMF telah menyediakan lebih Untuk USD85 miliar Untuk bentuk pembiayaan Biaya Negeri Sebagai Kiev.

Berdasarkan laporan IMF tahun ini, hampir 100 Negeri anggota telah mengajukan pinjaman Bersama total utang mencapai USD111 miliar. Ukraina masuk tiga besar Memiliki utang sebesar USD9 juta. Dana tersebut Sebagai mengatasi dampak ekonomi akibat konflik berkepanjangan dan memperkuat cadangan devisa.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Terancam Bangkrut, Ukraina Ke Ambang Gagal Bayar Utang