Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkapkan bahwa perputaran uang Didalam judi online Ke tahun 2024 kurang lebih Rp600 triliun. Foto/SINDOnews
“Jika dihitung Didalam periode beberapa tahun Sebelumnya, Hingga Pada ini, Q1 2024 sudah mencapai Rp600 Trilliun,” ujar Koordinator Kelompok Humas PPATK Natsir Kongah Di keterangannya dikutip Selasa (18/6/2024).
Natsir mengatakan bahwa berdasarkan data PPATK, lebih Didalam 3 juta Kelompok memasang taruhan relatif kecil Di Rp100 ribu. Transaksi tersebut dimainkan Didalam IRT, pelajar, hingga pekerja lepas.
“Seperti telah disampaikan Sebelumnya, berdasarkan data PPATK, bahwa lebih Didalam 80% Kelompok (hampir 3 juta anggota Kelompok) yang bermain judol adalah mereka yang ikut melakukan Didalam nilai transaksi relatif kecil (Rp100 ribuan),” jelas Natsir.
“Total agregat transaksi kalangan Kelompok umum ini (ibu Rumah tangga, pelajar, pegawai Skor rendah, pekerja lepas, dll) lebih Didalam Rp30 trilliun,” sambungnya.
Natsir menjelaskan bahwa para pelaku judi online berkaitan Didalam perbuatan melawan hukum lainnya, seperti pinjaman online hingga Mengambil Keuntungan. Hal itu dilakukan Sebab penghasilan pelaku judi online yang tidak memadai.
“Didalam karenanya arahan Bapak Ri kepada Kelompok kemarin, Beliau sampaikan bahwa hindari judol, uang sebaiknya dikelola Untuk hal yang produktif, ditabung, buat Belajar dan lain-lain. Seyogianya Kelompok memang mengelola dananya Didalam menghindari judol,” imbaunya.
Meski adanya Gaya penurunan, Natsir meminta semua pihak Untuk tetap waspada Pada pola-pola Terbaru dan potensi kenaikan pertukaran uang Ke tahun 2024.
“Pada ini dapat dikatakan telah berhasil dihambat Didalam sinergitas antar lembaga yang Lebihterus kuat Pada ini. Apalagi Di Satgas Ke bawah Pimpinan Menko Polhukam. Jika penanganan tidak serius dilakukan, data Menunjukkan kecenderungan jumlahnya Berencana Lebihterus besar lagi,” pungkas Natsir.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Transaksi Judi Online Capai Rp600 Triliun, IRT dan Pekerja Lepas Sumbang Rp30 Triliun