Jakarta –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti risiko cuaca ekstrem pasca sejumlah Area Indonesia memasuki musim kemarau. Potensi kekeringan disebut BMKG bisa terjadi hingga setidaknya akhir bulan September.
Risiko tersebut lebih besar dilaporkan Hingga Area Indonesia sebelah selatan khatulistiwa. Meski begitu, Untuk 24 jam terakhir sebetulnya tercatat intensitas hujan Untuk hingga lebat Hingga beberapa Area Indonesia seperti berikut:
- Semarang (104.4 mm)
- Sambas (103.0 mm)
- Sarmi (94.0 mm)
- Ambon (69.9 mm)
- Toli-Toli (61.1 mm)
- Silangit (57.3 mm)
- Tanjung Pinang (50.8 mm).
“Situasi ini terjadi akibat beberapa faktor dinamika atmosfer yakni aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin Hingga Jawa Pada barat yang Memperbaiki potensi Kemajuan awan hujan Hingga Jawa Pada barat dan termasuk Jabodetabek, teramatinya pola pertemuan dan perlambatan Kecepatanakses angin (konvergensi), suhu muka laut yang hangat Di perairan Area Di Selat Sunda dan Laut Jawa, labilitas atmosfer yang tinggi serta adanya indikasi adveksi dingin Untuk selatan Jawa Agar menyebabkan kelembapan yang tinggi Hingga Area pulau Jawa,” beber BMKG Untuk keterangan tertulis, dikutip Minggu (9/6/2024).
Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto Hingga menjelaskan meski sebagian Area Indonesia sudah memasuki awal musim kemarau, tetap ada beberapa Area yang masih berada Hingga masa peralihan musim hingga sepekan Hingga Didepan.
“Kombinasi pengaruh Trend Populer-Trend Populer tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan Di intensitas Untuk-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berlangsung Hingga sebagian Area Indonesia hingga 9 Juni 2024”, imbuhnya.
Untuk kesempatan yang sama, Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani menambahkan potensi hujan Di intensitas Untuk-lebat yang disertai kilat/petir dan angin kencang Di periode 3 sampai 9 Juni 2024 dapat terjadi Hingga sebagian Sumatera, sebagian Jawa Pada barat, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian besar Papua.
Dirinya mengimbau Komunitas khususnya Hingga Area rawan bencana hidrometeorologi mewaspadai potensi cuaca ekstrem Walaupun sebagian besar Area Indonesia Pada ini sudah memasuki musim kemarau.
“Dampak yang ditimbulkan Untuk cuaca ekstrem dapat meliputi Genangan Air, Genangan Air bandang, Genangan Air lahar hujan, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang,” jelasnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Warning Mutakhir BMKG usai Masuk Musim Kemarau, Waspadai Risiko Ini Hingga Juni-September